Timun suri sebenarnya termasuk dalam tanaman yang dapat dengan mudah diadaptasi di iklim yang berbeda. Namun, untuk hasil maksimal timun suri harus ditanam di daerah beriklim kering dengan suhu antara 21 dan 27 ° C dan tidak terlalu banyak hujan. Budidaya timun suri juga membutuhkan media tanam dalam bentuk tanah gembur, yang mengandung cukup humus dan nutrisi, memiliki drainase yang baik, tanah mudah menyerap air dan mengandung nilai pH antara 6 dan 7
Tanah memainkan peran penting dalam budidaya semua jenis tanaman. Karena tanah adalah tempat untuk pertumbuhan tanaman dan tanaman pendukung untuk berdiri teguh. Selain itu, media tanah juga merupakan sumber nutrisi dalam bentuk unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, termasuk timun suri. Pemilihan dan pengelolaan lahan terjadi dengan hal-hal berikut:
Bibit timun suri dapat diperoleh dengan membuat benih sendiri dari tanaman sebelumnya. Timun suri yang dipilih sebagai bibit adalah yang sudah tua dan sehat kemudian diambil bijinya. Anda juga dapat membeli benih di toko pertanian jika Anda tidak ingin repot.
Setelah biji benih didapatkan, seleksi biji benih dengan cara merendamnya dalam air. Jika ada benih yang mengapung, buang saja karena itu artinya tidak baik. Kemudian biji timun suri dapat ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu. Media semai yang digunakan, yaitu campuran tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1.
sumber foto: rri.co.id
Proses penanaman benih dapat dilakukan setelah 2 hari media tanam dibiarkan. Hal-hal yang harus dilakukan selama masa tanam adalah:
Benih timun suri yang baik adalah bibit yang dijaga dengan baik, dirawat dan disimpan. Penyimpanan benih yang baik tidak menyebabkan penyakit dan hama benih. Secara umum, bibit mentimun masih dapat digunakan dengan baik setelah periode penyimpanan hingga 1,5 tahun. Jadi pastikan untuk memilih benih berkualitas tinggi sehingga hasil berkualitas tinggi tercapai.
Lakukan penyiraman terhadap timun suri hanya sesuai kebutuhan, karena tanaman timun suri tahan terhadap kekeringan dan cuaca panas. Tetapi harus selalu diperhatikan penyiramannya.
Lakukan kontrol atas tanaman. Jika ada tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal, Lakukan penyulaman dan gantikan dengan tanaman baru. Penyulaman paling lambat berlangsung hingga tanaman 10 hari setelah tanam.
sumber foto: Kompasiana.com
Lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman lain yang tumbuh di sekitar tanaman. Penyiangan ini bertujuan agar tidak ada tanaman gulma tumbuh di sekitar timun suri.
Pemupukan susulan pada tanaman timun suri terjadi 5 kali selama musim tanam yaitu 10 hari setelah tanam, 17 hari setelah tanam, 24 hari setelah tanam, 31 hari setelah tanam dan 40 hari setelah tanam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK. Pemupukan dilakukan dengan menabur atau dengan dikocor.
Timun suri dapat dipanen sekitar 60 hingga 70 hari setelah tanam. Buah timun suri yang siap panen yang sudah cukup tua yang ditandai dengan buah kering atau buah sudah dari batangnya. Bergantung pada kondisi dan perawatan tanaman, 10-15 panen dapat dilakukan secara bertahap di musim tanam.
Demikianlah pembahasan tentang cara menanam timun suri semoga dapat bermanfaat untuk Anda.