Kisah Pilu Siswa SD di Bekasi Kena Kanker Tulang Setelah Di-bully Teman
November 3, 2023
Siswa sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi berinisial F (12), bakal menjalani kemoterapi usai kaki kirinya diamputasi.
Dokter spesialis orthopedi RS Kanker Dharmais, dr Melitta Setyarani, mengatakan bahwa kemoterapi dilakukan usai dokter mengangkat kanker tulang yang diidap F.
"Sekarang masih dirawat untuk lukanya dan perbaikan kondisi umum. Setelah baik, nanti kemoterapi pasca-operasi. Setelah itu nanti kami evaluasi hasilnya," ujar Melitta di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Kamis (2/11/2023).
Melitta melanjutkan, tim dokter akan mengevaluasi perawatan lanjutan untuk korban. Kini, kondisi F mulai stabil dan masih diawasi oleh dokter.
Adapun F dinyatakan mengidap kanker tulang pada Februari 2023, tepatnya setelah aksi sliding yang dilakukan temannya.

Sumber foto: tstatic.net
Kendati begitu, Melitta menegaskan bahwa kanker tak berkaitan dengan benturan yang dialami korban. "Kalau boleh saya simpulkan, kalau dari tekelan, trauma yang jatuh itu tidak menyebabkan kankernya sebenarnya. Karena kan di literatur juga tidak disebut seperti itu," jelas dia.
Kanker tulang yang dialami F, kata Melitta, disebabkan mutasi DNA. Menurut dia, progresivitas kanker tulang sangat cepat. Dalam waktu enam bulan pasca-identifikasi, kanker tulang ini dinyatakan sudah stadium 4 pada 20 Oktober 2023. Kanker yang diidap F pun telah menyebar ke paru-paru.
"Semisal Februari itu (sel kanker) sudah aktif, kalau semisal keluarga cari medis mungkin sudah bisa langsung tampak tanda-tanda," ungkap Melitta. "Cuma saya juga tidak dapat memastikan, yang pasti yang bisa saya tetapkan adalah kanker tulang ganas progesinya cepat sekali dari stadium 1 sampai ke 3," imbuh dia.
Sumber foto: kompas.com
Sebagai informasi, aksi sliding terjadi pada Februari 2023. Diana Novita, ibunda korban menyebutkan, tiga hari setelahnya F mengeluh sakit di bagian kakinya. Lantaran tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.
"Dirontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," papar Diana.
Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan hasil, bahkan kondisi sang anak semakin memburuk. Puncaknya pada Agustus 2023, dokter melakukan tindakan operasi amputasi, kaki F didiagnosis kanker tulang.
Diana mengatakan, dari keterangan dokter, benturan atau cedera bisa menjadi pemicunya. "Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," sebut Diana.